Dalam rangka menunjang upaya pengembangan energi
alternatif non migas telah dilakukan studi pembuatan briket berbahan
baku blotong dan molases sebagai perekat. Blotong merupakan limbah
organik pabrik gula. Blotong berbentuk seperti tanah berpasir berwarna
hitam dan berbau tidak sedap. Studi pembuatan briket dilakukan untuk
mengkaji pengaruh jumlah molasses sebagai perekat terhadap nilai
kalor dan titik nyala pada briket. Variabel penambahan pada molasses
adalah 10 ml 20 ml 30 ml dan 40 ml.
Dari studi menunjukkan bahwa perolehan nilai kalor tertinggi
dari hasil pembakaran briket adalah pada volume molasses 10 ml dan
ukuran briket 35 ml. Sedangkan untuk hasil perolehan titik nyala
terendah pada volume molasses 10 ml dan ukuran briket 142 ml.
ABSTRACT
Dalam rangka menunjang upaya pengembangan energi
alternatif non migas telah dilakukan studi pembuatan briket berbahan
baku blotong dan molases sebagai perekat. Blotong merupakan limbah
organik pabrik gula. Blotong berbentuk seperti tanah berpasir berwarna
hitam dan berbau tidak sedap. Studi pembuatan briket dilakukan untuk
mengkaji pengaruh jumlah molasses sebagai perekat terhadap nilai
kalor dan titik nyala pada briket. Variabel penambahan pada molasses
adalah 10 ml 20 ml 30 ml dan 40 ml.
Dari studi menunjukkan bahwa perolehan nilai kalor tertinggi
dari hasil pembakaran briket adalah pada volume molasses 10 ml dan
ukuran briket 15 ml. Sedangkan untuk hasil perolehan titik nyala
terendah pada volume molasses 10 ml dan ukuran briket 25 ml.
Rights Copyright @2006 by ITS Library. This publication is protected by copyright and permission should be obtained from the ITS Library prior to any prohibited reproduction, storage in a retrievel system, or transmission in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording, or likewise. For information regarding permission(s), write to ITS Library