ANALISIS PEMILIHAN METODE PEMASANGAN GELAGAR JEMBATAN DITINJAU DARI SEGI BIAYA DAN WAKTU PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN BUNGUR KECAMATAN MUNJUNGAN TRENGGALEK

Salah satu bagian dari pembangunan dan pengembangan transportasi adalah pembangunan jembatan. Jembatan Bungur terletak di Desa Bungur Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek. Jembatan ini didesain dengan menggunakan struktur jembatan komposit. Panjang jembatan ini 84 meter dengan lebar 7 meter dilengkapi trotoar di kiri dan kanan jembatan. Jembatan ini terdiri dari 6 span. 2 span dengan bentang 12 meter dan 4 span dengan bentang 15 meter. Gelagar yang digunakan adalah baja WF 700. 300. Metode yang telah dilaksanakan adalah metode excavator sedangkan yang digunakan sebagai pembanding adalah metode peluncuran manual. Selain itu juga dihitung berapa waktu pelaksanaan dan jumlah biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bangunan atas jembatan Bungur. Dari hasil analisa dan perbandingan terhadap kedua metode tersebut sesuai dengan parameter-parameter penguji yang ada didapatkan kesimpulan bahwa untuk menyelesaikan bangunan atas jembatan bungur dengan metode excavator diperlukan waktu 121 hari dengan biaya Rp 3.287.286.91919. Sedangkan dengan metode peluncuran manual diperlukan waktu 139 hari dengan biaya Rp 3.228.751.74917.


ABSTRACT

One part of the development and transport development is the construction of the bridge. The bridge is located in the village of Bungur Munjungan sub District District of Trenggalek. The bridge was designed by using a composite bridge structure. The length of the bridge is 84 meters with a width of 7 meters equipped with sidewalks on either side of the bridge. The bridge consists of 6 span. 2 span with a span of 12 meters and 4 span to span 15 meters. Used is a steel girder WF 700. 300. The method has been implemented is the method of excavators while the comparator is used as the launch of the manual method. Moreover it also counted how many times the cost of implementation and the amount needed to finish building the bridge Bungur. From the analysis and comparison of the two methods are in accordance with the parameters of existing testers it was concluded that in order to finish building the bridge Bungur with excavator method takes 121 days at a cost of Rp 3.287.286.91919.. While the launch of the manual method takes 139 days at a cost of Rp 3.228.751.74917.

1.  ITS-Undergraduate-39763-3113040502-Abstract_id.pdf - 469 KB
2.  ITS-Undergraduate-39763-3113040502-Abstract_en.pdf - 473 KB
3.  ITS-Undergraduate-39763-3113040502-Conclusion.pdf - 398 KB

• PERENCANAAN ULANG JEMBATAN MALO-KALITIDU DI KABUPATEN BOJONEGORO DENGAN MENGGUNAKAN BOX GIRDER PRESTRESSED SEGMENTAL
• ANALISA PERBANDINGAN BALOK JEMBATAN TIPE I STATIS TERTENTU DENGAN TIPE BOX GIRDER STATIS TAK TENTU BENTANG 40 M (STUDI KASUS CAUSEWAY JEMBATAN SURAMADU SISI SURABAYA)
• MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN SUKORAME KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN BETON PRATEKAN STATIS TAK TENTU
• PEMODELAN ANALISA BIAYA MANFAAT PEMBANGUNAN JEMBATAN SEBAGAI ALTERNATIF PENDUKUNG TRANSPORTASI LAUT (STUDI KASUS : JEMBATAN SURAMADU)
• PERENCANAAN JEMBATAN KERETA API SHORT CUT STASIUN PASAR TURI – STASIUN GUBENG DENGAN MENGGUNAKAN BETON PRATEKAN BOX GIRDER